Ming 19 Syawal 1445AH 28-4-2024AD
Artikel

Pemuda Yang Dirindukan

Berbicara tentang peran pemuda seakan tidak ada habisnya. Sejarah mencatat dalam kebangkitan bangsa-bangsa di dunia, selalu ada peran pemuda di dalamnya. Termasuk di Indonesia, gerakan pemuda telah ada sejak bangsa ini belum merdeka. Sebut saja peristiwa sumpah pemuda 28 Oktober 1928 yang mana gerakan ini dipelopori oleh pemuda-pemuda dari seluruh nusantara. Gerakan itu berhasil memantik pemuda-pemuda di Nusantara untuk ikut terlibat aktif mewujudkan cita-cita bersama. Sejak saat itu kontribusi pemuda selalu menghiasi perjalanan bangsa ini sampai menggapai kemerdekaannya.

Dalam sejarah Islam kita tentu familiar dengan peristiwa penaklukan Konstantinopel oleh pasukan yang dipimpin seorang pemuda belia berusia 21 tahun. Adalah Sultan Mehmed II atau yang lebih dikenal dengan Muhammad Al Fatih yang berhasil mengomandoi pasukan Muslim untuk mengusir kekaisaran Romawi Timur yang telah berkuasa selama kurang lebih10 abad lamanya.

Kini zaman berganti, masalah yang dihadapi bangsa semakinkompleks. Dulu pemuda turut berjuang merebut kemerdekaan, sekarang pemuda harus berjuang mengisi kemerdekaan itu dengan kontribusi yang lebih luas. Di era globalisasi, teknologi-informasi berkembang dengan sangat cepat, membuat pemuda mau tidak mau harus mempersiapkan dirinya untuk bisa beradaptasi dengan kondisi tersebut.

Momen peringatan Sumpah Pemuda adalah momen dimana pemuda harus berdiri meneguhkan kembali sikapnya.  Kita tidak mau peringatan Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tahunnya terkesan hanya sekadar seremonial saja. Lebih jauh dari itu, kita harus berkomitmen membawa pemuda menjadi kontributif, hadir di tengah masyarakat untuk menjawab persoalan-persoalan yang terjadi.

Sikap yang Harus Dimiliki Pemuda

Pemuda yang dirindukan tentu pemuda yang menjadikan Alquran dan Sunnah sebagai pedoman hidupnya. Jika kita merujuk ke Alquran, maka kita akan mendapati beberapa kisah yang dapat dijadikan teladan bagi pemuda Islam.

Pertama, pemuda harus memiliki iman yang kokoh

 Iman yang kokoh adalah modal utama bagi seorang pemuda, mengingat tantangan yang akan dihadapi kedepan tidak mudah, maka dibutuhkan iman yang kuat sebagai pondasinya. Tertuang dalam Alquran tentang pemuda yang memiliki iman yang kuat, yaitu Q.S. Al-kahfi ayat ke-13: “Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka”.

Pemuda Kahfi mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki iman yang kokoh. Ketika iman telah kokoh, maka kita akan yakin bahwa pertolongan Allah swt. itu dekat, dan bahwa Allah swt. akan menyertai setiap perjuangan orang-orang yang berjuang di jalan-Nya.

Kedua,pemuda harus berani melawan kebathilan

Pemuda harus berani menentukan sikapnya. Tidak hanya mengikuti arus, tapi juga harus berani keluar dari zona nyamannya. Keberpihakannya pada kebenaran harus tetap dipertahankan apapun resikonya. Seperti kisah Nabi Ibrahim as. dalam Q.S. Al-Anbiya ayatke- 60:“Mereka (yang lain) berkata, kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhalaini), namanya Ibrahim.”

Ketiga, pemuda harus bisa menjaga kehormatan dan menahan hawa nafsunya.

Pemuda yang dirindukan adalah pemuda yang bisa menjaga kehormatan dirinya dan menahan hawa nafsunya dari keinginan berbuat maksiat, berbuat hal-hal yang bisa merugikan dirinya. Sekarang ini tidak sedikit pemuda yang terjerumus ke dalam perbuatan maksiat. Khamr, perjudian, narkoba, dan seks bebas adalah sederet problematika pemuda yang kapan saja bisa menjerumuskan mereka. Teladan yang bisa diambil adalah kisah Nabi Yusuf as. yang terekam dalam Q.S Yusuf ayat ke-32-33: Tatkala Zulaikha (istri Al-‘Aziz) menggoda Nabi Yusuf as. untuk berbuat tercela, Nabi Yusuf as. menolaknya dengan penuh keyakinan. “Dia (istri Al-‘Aziz)  berkata, “ itulah orangnya yang menyebabkan kamu mencelaaku karena (aku tertarik) kepadanya, dan sungguh aku telah menggoda untuk menundukkan dirinya tetapi dia menolak. Jika dia tidak melakukan apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan, dan dia akan menjadi orang yang hina. Yusuf berkata, “wahaiTuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan daritipu dayamereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.”

Pemuda adalah wajah bangsa kita di masa depan, artinya penerus bangsa ini ada di tangan pemuda. Baik buruknya bangsa kita di masa mendatang adalah tergantung pada kondisi pemuda kita saat ini. Oleh karena itu, Islam menaruh perhatian yang sangat besar terhadap pemuda. Pemuda memiliki sikap sensitifitas, dayakritis dan daya juang yang tinggi, sehingga apabila potensi ini dioptimalkan, maka akan menjadi kekuatan besar bagi bangsa kita. Pemuda yang dirindukan kehadirannya adalah pemuda yang peka terhadap kondisi sekitarnya; menjadi problem solver bagi masyarakat dan menawarkan gagasan yang berorientasi pada kebaikan.

Oleh: Muhammad Khaidir, S.Pd.I

Pendidik di SDIT-TQ Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *